HeadlineInfo Pimpinan

Bawa Rombongan Konjen ke Proyek Investasi, Sekdaprov Arief Kenalkan Konsep Kawasan Ekonomi Terintegrasi Sumut

SIMALUNGUN – Hari pertama kegiatan Site Visit Konsul, Kamis (25/8), North Sumatra Investment (NSI) mengajak para konsul jenderal dan kehormatan di Medan mengunjungi dua kawasan proyek investasi di Sumatera Utara (Sumut). Yaitu Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

Rombongan diajak melihat fasilitas pengolahan limbah PT Adhi Karya yang terletak di KIM. Juga mendengarkan pemaparan dan diskusi mengenai potensi dan peluang investasi pengolahan limbah Adhi Karya dan KIM.

Dari KIM, rombongan bergerak menuju KEK Sei Mangkei di Simalungun. Di kawasan tersebut, rombongan dipaparkan mengenai potensi dan peluang investasi oleh PT Kawasan Industri Nusantara (Kinra) sebagai pengelola KEK Sei Mangkei dan PT Prima Multi Terminal. Selain itu, rombongan juga diajak berkeliling dan melihat fasilitas jalur kereta api Sei Mangkei.

Rombongan konsul dari negara sahabat tersebut kemudian menuju ke Hotel Niagara, Parapat, Simalungun, dan disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief Sudarto Trinugroho.

Dalam sambutannya, Arief Sudarto Trinugroho menyampaikan, lokasi-lokasi yang sudah dan akan ditinjau merupakan kawasan perekonomian yang terintegrasi. Dimulai dari Kawasan Industri Medan, KEK Sei Mangkei, dan Destinasi Wisata Super Prioritas Danau Toba yang terintegrasi dengan infrastruktur seperti Jalan Tol Trans Sumatera, rel kereta api, Pelabuhan Kuala Tanjung, dan Bandara Kualanamu.

“Akan terhubung Kota Medan, Kualatanjung, KEK Sei Mangkei dan Danau Toba. Ini semua juga akan terhubung dengan dataran tinggi Karo, ini konsep integrasi jadi satu kekuatan ekonomi baru, ” kata Arief dalam sambutannya pada gala dinner,  dalam rangka menyambut rombongan site visit proyek investasi Sumut.

Mengenai KIM, Arief mengatakan kawasan tersebut sudah hampir penuh. Karena itu, pengembangan kawasan industri sekarang juga mengarah ke kawasan industri lain, seperti Kualatanjung dan KEK Sei Mangkei.

Potensi Sumut yang begitu besar akan masuk dan diolah di kawasan industri tersebut. Arief menyebut Sumut fokus pada hilirisasi produk pertanian, perkebunan, hingga perikanan. Juga pariwisata, terutama Danau Toba yang sudah ditetapkan menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas oleh Pemerintah Pusat.

Untuk mendukung pengembangan industri dan pariwisata Sumut memerlukan aksesbilitas yang memadai. Karena itu tahun ini, kata Arief, tol yang menghubungkan Tebingtinggi – Indrapura, dan Tebingtinggi – Pematangsiantar akan selesai. Tentunya sambungan jalan tol tersebut akan semakin mendukung kawasan perindustrian dan destinasi wisata di Danau Toba.

“Direncanakan 2024 selesai sampai dengan Kawasan Danau Toba, mudah-mudahan di Kualanamu ke Danau Toba jadi lebih singkat, menurut penelitian, untuk menuju ke kawasan wisata tidak boleh lebih dari dua jam,” ucap Arief.

Disampaikan juga, tujuan kegiatan site visit bertujuan mempromosikan proyek investasi strategis di Sumut. “Setelah melihat ini kita punya banyak sekali potensi, silakan dan mudah-mudhaan melalui anda (konsul) dapat menginformasikan begitu banyak peluang investasi yang dimanfaatkan, dijadikan kerja sama dengan negara negara sahabat ini, ” kata Arief.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Doddy Zulverdi mengharapkan dengan kunjungan ke lokasi proyek investasi tersebut dapat mengenalkan para konsul tersebut pada budaya masyarakat yang ada di sekitar lokasi. Karena berinvestasi tidak hanya sekadar menanam modal, namun juga harus menyatu dengan masyarakat.

“Dari kunjungan singkat di Sumut ini anda tidak hanya tahu mengenai potensi ekonomi saja, tapi juga masyarakatnya, ” kata Doddy.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button