Berdaya

Nawal Lubis Apresiasi Dhany Rose Perkenalkan Batik Melayu

MEDAN – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis menyambut baik saran Direktur PT Gemilang Nusa Kreasindo Dhany Rose yang mengajak  pemerintah daerah untuk memperkenalkan batik khas Melayu. Yaitu batik yang memiliki motif berciri khas budaya Melayu yang sudah langka.

“Saya berterima kasih terhadap kepedulian semua masyarakat untuk melestarikan batik Melayu yang merupakan kerajinan budaya daerah kita. Saya sangat senang sekali. Apa yang bisa dibantu akan kami bantu. Pemerintah tidak akan bisa bekerja sendiri tanpa bantuan dari pihak lain,” ucap Nawal Lubis, di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman No. 41 Medan, Rabu (24/11).

Hadir di antaranya, Rektor UISU Yanhar Jamaluddin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aspan Sofian, Kepala Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat UISU Rahmat Setiabudi serta lainnya.

Nawal mengatakan, Sumut memiliki potensi dalam hal kebudayaan di antaranya kerajinan tenun batik khas daerah. Untuk memperkenalkan kerjinan ini, menurut Nawal dibutuhkan kerja sama dengan masyarakat dan pihak terkait, agar kerjinan ini dapat dikenal ke seluruh daerah di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Nawal yang berdiskusi dengan Dhany Rose dan pihak UISU untuk mencari solusi dalam hal produksi kerajinan batik ini, sehingga bisa diproduksi di Sumut. Dimana selama ini menurut Nawal, batik dengan motif daerah di Sumut diproduksi oleh pengerajin di Pulau Jawa.

“Hanya motif saja berdasarkan budaya daerah kita. Kedepan saya ingin pengerajin untuk produksi di sini. Pengerajin kita harus diberikan pelatihan lagi. Program Dekranasda nantinya dapat membantu dalam pelatihan ini,” katanya.

Direktur PT Gemilang Nusa Kreasindo Dhany Rose kesempatan itu menyarankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) dapat mengajak pemerintah daerah untuk membentuk kampung wisata, agar seluruh kerajinan daerah dapat diperkenalkan ke seluruh daerah lainnya.

Selain itu, menurut Dhany, dengan adanya kampung wisata ini akan mengurangi tingkat pengangguran yang ada di desa. “Oleh karena itu, saya menggandeng UISU dalam mewujudkan kegiatan ini. Karena banyak pengerajin kita di setiap daerah yang perlu pendampingan dan pembinaan,” katanya.

Dhany sendiri diketahui telah membentuk kampung wisata batik di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat. Dalam mewujudkan kampung wisata batik ini, Dhany berkolaborasi dengan UISU dalam hal sosialisasi, pendampingan, pelatihan dan peningkatan softskill bagi para pengerajin.** (H14/DISKOMINFO SUMUT)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button