Pelesir

Musa Rajekshah Kelilingi Desa Bukit Lawang dan Desa Timbang Lawan

Penataan jadi Fokusnya

LANGKAT – Komit kembangkan wisata Bukit Lawang, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah didampingi penggiat wisata, anggota DPRD Sumut hingga Dewan Riset dan Inovasi Daerah berkeliling melihat potensi Desa Bukit Lawang dan Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Kamis (18/11).

Mengelilingi desa, pria yang akrab disapa Ijeck ini melihat deretan penginapan, dan camping ground yang saat ini diaktifkan menjadi lapangan sepakbola, karena sudah sepi dikunjungi wisatawan. Apresiasi juga diberikan Ijeck atas jembatan yang dibangun warga dan bank sampah yang dikelolah Hanzala Rangkuti dari Project Wings Sumatera.

Ia juga mencatat permintaan warga terkait bendungan atau dam, jembatan hingga mencatat perbaikan sarana dan prasaran, tata ruang hingga normalisasi goa. “Bukit Lawang ini Kecamatan Bahorok yang juga ada beberapa desa lainnya. Setelah saya berkeliling melihat potensi apa yang ada di desa -desa, kita menjadi tahu apa yang mau dilakukan agar desa di sini bisa menjadi desa destinasi wisata unggulan,” ujarnya.

Dari tinjauan ini, lanjut Ijeck, banyak yang perlu diperbaiki. Penataan bendungan, irigasi, jembatan, tata kios-kios souvenir yang menutup pemandangan sungai dan pulau-pulau sungai di sekitar Bukit Lawang menjadi fokusnya.

“Pulau-pulau sungai yang ada jembatan kayu dibikin warga ini juga mesti diperhatikan, khususnya bagi kecamatan yang jadi perpanjangan tangan Pemkab. Mohon maaf ini saya membahas ini bukan untuk menutup rezeki masyarakat, justru masyarakat ikut berperan. Pulau ini kalau pengunjung rame pasti jadi tempat untuk makan-makan dan kalau sudah makan pasti ada sampah, padahal kalau kita buat penghijauan akan lebih bermanfaat,” ujar Ijeck, yang membawa catatan perjalanannya saat rapat Konsep Pengembangan Ekowisata Tangkahan-Bukit Lawang di Jungle Inn.

Bangunan di pinggir sungai, lanjutnya, juga harus ditertibkan atau ada beberapa area yang dibebaskan. “Paling tidak adalah spot-spot yang terbuka sehingga pengunjung datang langsung bisa melihat sungai karena kita mau jual sungai di sini,” ujarnya.

Selain itu, untuk goa juga harus dilakukan pembenahan. “Tadi saya melihat goa, kita mau jual goa eh masuk yang dilihat pertama itu toilet. Jadi mohon ini perlu ada pembenahan dan bagaimana edukasi kita ke masyarakat,” ujarnya.

Mewujudkan impian pengembangan wisata Bukit Lawang ini, kesadaran masyarakat adalah hal yang paling penting. “Kita memang harus melihat bagaimana masyarakat menyadari bahwa daerah ini akan menjadi daerah pariwisata apalagi menuju go internasional, memang saat ini tempat ini sudah terpublish secara nasional baik internasional namun kita ingin mendorong ini agar lebih baik lagi, agar kunjungan ini lebih ramai lagi orang datang apalagi usai pandemi nanti,” ucapnya lagi.

Terkait konservasi orang utan diminta dikembalikan lagi dijawab Ijeck bahwa wilayah konservasi orang hutan disini adalah wilayah Kementerian kehutanan tapi tidak tertutup kemungkinan pihaknya sebagai pemerintah provinsi untuk mengelola. Namun katanya ada proses yang harus dipenuhi untuk legalitas pengelolaan ini. “Artinya kita sebagai pengelola, apakah kita mau membawa nama yayasan, ataukah itu nama PT yang sekaligus ada usaha didalamnya nanti kita liat dulu,” lanjutnya lagi.

Begitu juga dengan infrastruktur jalan menuju lokasi wisata yang saat ini kondisinya masih belum baik, katanya pembangunan jalan sudah dimasukkan programnya di Dinas PU dan Bina Marga jadi tahun depan jalan janjinya itu akan sudah selesai (2022).

“Kita berharap semuanya bisa berkolaborasi untuk mewujudkan pembenahan lokasi wisata ini seperti Dinas Pariwisata, Dinas SDM, Pemkab juga membantu karena provinsi tidak bisa berjalan sendiri karena wilayah otonominya di kabupaten. Jalan ini kan ada tanggung jawab provinsi ada juga jalan kabupaten. Kami mau dari awal Bupati kita libatkan supaya rencana pembangunan di tahun 2022 di Kabupaten Langkat khususnya Kecamatan Bahorok dan sekitarnya ini juga mendukung baik infrastruktur jalan. Bahkan dana desa nantinya juga diharapkan bisa mendukung guna mendorong terwujudnya desa pariwisata ini,” sebut ijeck lagi.

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin mengucapkan terima kasih atas kepedulian Pemprov Sumut untuk mengembangkan wisata di Langkat. Dari Pemkab sendiri mereka sudah menganggarkan dana untuk mendukung perbaikan di dua objek wisata tersebut.

“Saat ini anggarannya masih direncanakan dan belum ketuk di dewan. Jadi tergantung dari DPRD Langkat untuk menyetujui dana yang sudah kita anggarkan,” sebutnya.**(H19/DISKOMINFO SUMUT)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Lihat Juga
Close
Back to top button