Info Pimpinan

Evaluasi Keberadaan Museum Alquran Sumut

Sekdaprov Harapkan Peningkatan Kapasitas dan Bantuan Semua Pihak

MEDAN – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) R Sabrina berharap keberadaan Museum Alquran di Gedung Serbaguna (GSG) Pemprov dapat dievaluasi agar kapasitasnya ditingkatkan.

Hal itu disampaikan Sekda saat mengunjungi dan meninjau kondisi Museum Alquran Sumut, di GSG Pemprov Jalan Pancing Medan, Jumat (30/4) sore. Turut mendampingi Kadispora Ardan Noor, Sekdis Kominfo Ayub serta sejumlah pejabat lainnya.

Saat berada di dalam lokasi, Sekda menyampaikan bahwa selama ini keberadaan museum tersebut masih perlu peningkatan kapasitas. Baik dari segi fisik maupun legalitas.

“Dahulu ini kan dibuat begitu saja, tetapi tidak ada pembiayaan. Adapun bantuan dari Bank Sumut melalui CSR serta bantuan dari Dispora, karena GSG ini kan di bawah dinas,” ujar Sekda yang kehadirannya diterima langsung pengelola museum Ichwan Azhari.

Namun menurut Sekda, kondisi museum yang sekarang ini masih perlu dievaluasi agar bisa berkembang. Diantaranya pengelolaan yang terkait biaya operasional, termasuk menjaga puluhan koleksi berupa manuskrip kuno mushaf Alquran dari berbagai tempat, khususnya Sumut.

“Tujuan kita juga kan mau memelihara bukti sejarah keislaman. Karena tidak bisa dipungkiri, banyak yang mau mengoleksi manuskrip ini. Bukti masuknya Islam ke Sumut,” sebut Sabrina.

Sebagai upaya mengembangkan kapasitas museum, Sekda mengungkapkan rencana pembangunan gedung baru di kawasan Islamic Center nantinya seluas 5 Hektare, termasuk budidaya tanaman yang namanya disebutkan dalam Alquran.

Untuk itu Sabrian pun meminta para pimpinan OPD mendukung keberadaan museum ini. Begitu juga sosialisasi kepada masyarakat luas tentang keberadaan koleksi mushaf Alquran dari berbagai daerah, khususnya Sumut sendiri.

“Mari kita sosialisasikan ini, semoga banyak masyarakat yang mau membantu. Apalagi ini bisa jadi tempat penelitian. Kita harap pendonor mau menyumbang. Atau bisa juga dari dana CSR perusahaan,” sebut Sabrina yang memandang pentingnya digitalisasi manuskrip untuk lebih menjamin bukti sejarah.

Menyahuti itu, pengelola Museum Alquran Sumut, Ichwan Azhari megapresiasi niat Sekdaprov yang ingin membantu keberadaan museum tersebut. Apalagi telah ada tekad seperti membuat mushaf khusus yang ditulis tangan, permintaan Sekda agar yang lain ikut serta menjadi pendonor. (H13/DISKOMINFO SUMUT)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button