Berdaya

Nawal Harapkan Kabupaten/Kota Punya Produk Kerajinan Unggulan

MEDAN – Dalam upaya menghasilkan produk-produk kerajinan berdaya saing tinggi dan mampu menembus pasar dunia, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis mengharapkan agar setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut, punya minimal satu produk kerajinan unggulan.

Hal itu disampaikan Nawal Lubis pada acara Sosialisasi Pameran Kerajinan yang dihadiri Ketua Dekranasda Kabupaten/Kota se-Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Jumat (9/4).

“Kalau mau mengembangkan produk itu jangan setengah-setengah, fokus menghasilkan satu kerajinan, walau satu tapi hasilnya menonjol, ke depan pun diharapkan tiap kabupaten/kota bisa seperti itu, minimal satu kabupaten/kota punya satu produk unggulan,” ujar Nawal, yang didampingi Wakil Ketua Dekranasda Sumut Sri Ayu Mihari.

Untuk menambah ilmu dan meningkatkan kualitas produk dari para perajin binaan, Dekranasda Sumut juga menghadirkan Mel Ahyar, yang merupakan desainer kenamaan Indonesia, juga perwakilan Dekranas Pusat sebagai pendamping Dekranasda Sumut.

“Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk hadir ke sini. Mohon kepada Bu Mel dapat memberikan bimbingan kepada kami, agar hasil kriya dari kabupaten/kota di Sumut dapat bersaing dengan produk lain, sehingga dikenal di pasar global,”ucap Nawal.

Sementara itu, Mel Ahyar, perancang fashion bergaya eksentrik, romantis, dan penuh detail ini dilibatkan Dekranas Pusat untuk menangani Bidang Daya Saing dan Pengembangan Produk, mengatakan bahwa dalam memasarkan produk sangat penting untuk menampilkan kesan modern. “Penting menampilkan produk kita terlihat modern, membuat foto campaign, dan konsisten mengembangkan satu produk,” ungkapnya.

Dicontohkannya, Sumut fokus ke ulos dan kain tenun saja, agar energinya bisa difokuskan ke kerajinan tersebut. “Seperti yang diharapkan Bu Nawal, jadi satu kabupaten/kota itu Fokus menghasilkan satu kerajinan, tidak ada alasan sebuah daerah tidak punya produk,” terangnya.

Disampaikan juga, tidak perlu berkecil hati bila di daerahnya tidak ada perajin kain, karena ia yakin setiap daerah pasti punya potensi lain. Seperti Phakpak Bharat, yang tidak ada perajin kain, tapi kaya akan produk gambirnya. “Nah, gambir itu kan bisa digunakan sebagai pewarna alami untuk kain,” jelasnya.

Sebelumnya, Sekjen Dekranas Pusat Gati Wibawaningsih, secara virtual memberikan saran agar ke depannya Sumut fokus mengembangkan produk dari kain ulos. Karena Ulos Sumut tidak ada dua nya di dunia.

“Jadi bilangkan ke kami program apa yang bisa kami support, sehingga bisa kita sinkronkan dengan program Dekranas Pusat,” ujarnya.

Gati juga menyarankan untuk bahan baku perajin, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut harus mempersiapkan material center, agar tidak ada lagi bahan baku yang diambil dari daerah lain. “Sistemnya dibuat digital, sehingga semua ibu-ibu di daerah dapat apa yang perajin butuhkan untuk menghasilkan produknya,”tambahnya.**(H18/DISKOMINFO SUMUT)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button